Alter Ego
Pernah kutanya suatu hari,
"imankah kau pada intuisi?"
Kau beri jawaban lengkap:
soal keintuisian hidupmu
yang seringkali kau tangkap
Tanpa kutanya suatu hari,
sedang kudengar kau
asik bercerita diri.
Kau banyak baca buku
pulang malam, lepas diskusi
lalu merasa jadi kontradiktif:
seorang bodoh yang terus
dan terus merasa bodoh
Kau sambung itu suatu hari,
saat kau dengar orang bicara
tentang persoalan dan masalah,
tentang hal-hal yang mungkin
kau tahu tapi kau diam
sambil senyum kecilmu:
senyum meremehkan
Kau yang bercerita padaku sambil tertawa,
kubalas dengan tawa sedikit lebih lantang.
Andai kau tahu jika aku melakukan hal sama,
hanya berbeda dalam beberapa persinggungan
Tuhan telah mengutuk kita
dengan selera humor tinggi
hingga kita suka tertawa
dan begitu sukar berhenti.
Kau yang ada di belakangku
kala itu, kala kita duduk membatu
menertawakan hidup yang kaku
Pernah kutanya pada diri sendiri,
apalah ini semua namanya?
apakah ini semua artinya?
Oh, semestalah yang memberi jawab,
ia suruh aku mencuri sebuah istilah
dari Sartre, dari sang eksistensialis
dalam bualannya yang menembus waktu
tentang 'sisi diri yang lain':
Alter ego, kukira ia menyatu dalam jasad
tapi kutemukan itu pada jasad lain,
aku lama melihatnya dalam dirimu.
Dalam dirimu.
2016